Suatu malam, aku dan Mark pergi ke sebuah bukit untuk melepaskan
penat yang ada. Kami pun terbaring di atas rerumputan nan hijau bak
Evergreen dan diselimuti bintang-bintang yang bertaburan di langit bak
Angel’s Wings.
Mark : “Babe, You’re So Beautiful, like The Rose.” Sambil tersenyum
Me :”Thank You.”
Mark :”Main pantun yuks!”
Me :”Ya boleh. Aku duluan ya yang kasih pantunnya.”
Mark :”Ya.”
Me :”Di warung beli sekuteng, ditemani lagu It’s You, wahai abang mark yang ganteng, Dinda cinta kepadamu.”
Mark
:”Thank You. Giliranku! Malem-malem baca buku, ditemani lagu I Lay My
Love On You, jika Dinda cinta kepadaku, maukah jadi istriku?”
Me :”Mau.”
Mark :”Asyik.”
Benar-benar
Beautiful Tonight and On The Wings Of Love banget deh! On the way to
Home, tiba-tiba ada mobil kencang yang berarah ke arah Mark. Before
it’s Too Late, aku pun langsung Safe Mark. Dan yang tertabrak adalah
aku. Kondisiku sangat parah. Aku pun tak terselamatkan lagi. Sebelum
nafas terakhirku berhembus, aku pun menulis sebuah surat untuk
Mark.Mark sangat terpukul atas kepergianku. Dan dia pun langsung
membaca surat terakhirku.
Dear,
Mark, Thank You cos Until
The End Of Time in my life, I can To Be With You. Mark, When You Tell
Me That You Love me, I like Flying Without Wings. I know It’s Too Hard
To Sayy Goodbye. But I must go Mark. I know you say Please Stay to me.
But I can’t.
Mark, Thank You for Tonight. Tonight is so amazing.
Someday I’ll See You Again in heaven. Bye My Love! More than Words to
show how much I love you. But, I love you always have and always will.
With Love,
Sarah