Rabu, 04 Juli 2012

Too Hard To Say Goodbye

Suatu malam, aku dan Mark pergi ke sebuah bukit untuk melepaskan penat yang ada. Kami pun terbaring di atas rerumputan nan hijau bak Evergreen dan diselimuti bintang-bintang yang bertaburan di langit bak Angel’s Wings.
Mark : “Babe, You’re So Beautiful, like The Rose.” Sambil tersenyum
Me :”Thank You.”
Mark :”Main pantun yuks!”
Me :”Ya boleh. Aku duluan ya yang kasih pantunnya.”
Mark :”Ya.”
Me :”Di warung beli sekuteng, ditemani lagu It’s You, wahai abang mark yang ganteng, Dinda cinta kepadamu.”
Mark :”Thank You. Giliranku! Malem-malem baca buku, ditemani lagu I Lay My Love On You, jika Dinda cinta kepadaku, maukah jadi istriku?”
Me :”Mau.”
Mark :”Asyik.”
Benar-benar Beautiful Tonight and On The Wings Of Love banget deh! On the way to Home, tiba-tiba ada mobil kencang yang berarah ke arah Mark. Before it’s Too Late, aku pun langsung Safe Mark. Dan yang tertabrak adalah aku. Kondisiku sangat parah. Aku pun tak terselamatkan lagi. Sebelum nafas terakhirku berhembus, aku pun menulis sebuah surat untuk Mark.Mark sangat terpukul atas kepergianku. Dan dia pun langsung membaca surat terakhirku.
Dear,
Mark, Thank You cos Until The End Of Time in my life, I can To Be With You. Mark, When You Tell Me That You Love me, I like Flying Without Wings. I know It’s Too Hard To Sayy Goodbye. But I must go Mark. I know you say Please Stay to me. But I can’t.
Mark, Thank You for Tonight. Tonight is so amazing. Someday I’ll See You Again in heaven. Bye My Love! More than Words to show how much I love you. But, I love you always have and always will.
With Love,
Sarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar